DIPERBOLEHKAN Ambil Jajan Semaunya, Pemulung Cilik Ini Hanya Minta Air Mineral saat ke Supermarket


Tulus dan polos, seorang pemulung cilik hanya minta air mineral saat diajak ke supermarket dan dibebaskan mengambil apapun yang ia mau.

Kisah ini dibagikan di akun Tiktok bernama abigaielll pada Selasa (4/5/2021) lalu.

Hingga saat ini, Senin (24/5/2021) video tersebut telah ditonton sebanyak 6,2 juta kali dan disukai oleh 578,2 ribu pengguna TikTok.

Dalam video pengunggah juga menuliskan sebuah caption.

“Sering lihat adik ini di deket rumah, dari pagi sampe jam 6 sore.”

“Cuma mau air putih, banyangin dia haus banget kayaknya.”

“Papanya enggak kerja guys, jagain adeknya. Malah dia yang kerja. Ibunya udah enggak ada.”

“Aku suruh dia jajan apa yang dia mau, awalnya dia enggak enakan.”

“Dia seneng banget guys, enggak sabar mau pulang. Yang aku salut dia masih mikirin beliin kakak sama adeknya di rumah.

Tulus banget, see you adek,” tulisnya seperti dikutip dari artikel Tribunnews berjudul ‘VIRAL Pemulung Cilik Hanya Ingin Air Mineral saat Diajak ke Minimarket, Dibebaskan Ambil Semaunya’.

Hanya Inginkan Air Mineral

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pengunggah bernama Abigaiel ini mengatakan saat itu ia tengah jalan-jalan di sore hari.

Lalu Abigaiel melihat anak kecil yang sedang duduk di pinggiran trotoar membawa sebuah karung.

Abigael pun turun dari mobilnya dan menghampiri anak kecil tersebut.

“Kronologinya itu aku lagi jalan sore gitu naik mobil, tiba-tiba aku liat anak kecil ini.

Dia kaya Lagi jalan terus mau duduk di pinguran trotoar bawa karung gitu.”

“Terus akhirnya aku berhenti aja, lalu aku tanya dan buat video tersebut,” kata Abigaiel kepada Tribunnews.com pada Minggu (23/5/2021).

Awalnya Abigaiel memanggil dan anak tersebut langsung menghampirinya.

Anak tersebut pun diakui cukup sopan jika dibandingkan dengan anak seumurannya.

Saat diajak ke minimarket dan ditanya ingin membeli apa, anak ini menjawab hanya ingin air mineral.

“Pertama aku manggil, terus dia nyamperin aku. Jujur dia sopan, untuk anak umur segitu dia cukup sopan.

Pas aku samperin aku nanya ‘kamu mau apa’ dan dia cuma jawab mau air mineral.”

“Anak umur segitu mungkin aku rasa mau cemilan atau apapun, tapi dia cuma jawab dengan polos dan tulusnya dia cuma mau air mineral.

Itu mungkin dia haus banget kali ya, sampe-sampe yang ada di otaknya dia cuma mau air mineral,” ungkap gadis asal Jakarta Barat ini.

Tak Ambil Makanan untuk Sendiri Saja

Abigaiel pun menceritakan bahwa anak tersebut merasa senang hingga lari-lari saat diajak ke minimarket.

Walaupun awalnya hanya meminta air mineral, Abigaiel tetap menyuruh anak itu untuk mengambil apa yang diinginkan.

Anak tersebut pun mengambil beberapa cemilan yang dia suka dan roti.

Ternyata cemilan yang diambil tidak hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk kakak dan adiknya di rumah.

“Jadi barang-barang yang dibeli itu pertama dia mau air mineral kan, cuman pas aku ajak dia ke minimarket itu dia happy dia lari-lari.

Dia kesenengan banget gitu. Dia cuma ambil air mineral akhirnya aku bilang, ‘udah ambil apa aja yang kamu mau.’”

“Dia akhirnya ambil roti, ambil cemilan yang dia suka. dan ternyata dia ambilnya itu buat kakaknya dan juga adeknya.

Jadi dia inget banget sama keluarganya gitu,” ujar gadis berumur 21 tahun ini.

PEMULUNG Temukan Bayi di Tempat Sampah, Dirawat Bak Anak, 25 Tahun Kemudian Membawa Keberuntungan

Seperti diceritakan oleh situs Vietnam, Tintucnuocuc, wanita miskin asal China bernama Hu mengalami kisah bak di film drama.

Pemulung bernama Hu, hidup tanpa anak bersama dengan suaminya.

Meski, hidup dengan ekonomi pas-pasan Hu sangat ingin memiliki anak sendiri, hingga suatu ketika dia mengalami hal mengejutkan.

Saat sedang mencari sampah dia menemukan seorang bayi tergeletak di tempat sampah di dekat rumahnya.

Hal itu dialaminya pada tahun 1993, dengan cepat Hu membawanya ke rumahnya di Kota An Khanh, Anhui, China.

Seperti mendapat rejeki dari langit Hu dengan segera mengadopsinya dan menjadikannya anaknya.

Dia tidak perlu berkonsultasi pada suaminya, karena Hu sendiri telah lama menginginkan memiliki anak sendiri.

Meski hidup dengan ekonomi pas-pasan, Hu mengadopsi bayi perempuan itu dan membesarkannya seperti anak sendiri.

Diceritakan bahwa Hu dan suaminya hidup miskin, dan bahkan tak mampu membeli susu untuk bayinya.

Jadi mereka menghancurkan bubur hingga lembut, dan memberikan pada anaknya sebagai pengganti susu.

Ketika putri Hu berusia 4 tahun, suaminya meninggal dunia, hal itu membuatnya harus berjuang sendiri menghidupi putrinya.

Hu bekerja keras seorang diri, dia mengerjakan segalanya, termasuk menjual sayuran di pasar, hingga menjual jangrik.

Semua itu dilakukan Hu supaya dia memiliki uang untuk mendukung pendidikan putrinya.

Berkat cinta yang begitu besar, dan kerja keras Hu dia bisa membuat putri angkatnya tumbuh dengan baik hingga usia 25 tahun.

Setelah berusia 25 tahun gadis itu tumbuh menjadi gadis dewasa dan meninggalkan Hu untuk mengejar kesuksesan.

Kemudian, dia menikah hingga memiliki anak dan tinggal bersama keluarga barunya di kota.

Namun, meski telah sukses putri tersebut tidak pernah melupakan Hu, kini dia menyiapkan seuatu hal besar pada ibu angkatnya tersebut.

Rumahnya yang seadanya kini dirubah oleh putri angkatnya, menjadi rumah lantai dua yang besar.

Sesuatu yang pernah diimpikan Hu sejak lama akhirnya terwujud berkat pengorbanannya selama ini.

Putri angkat Hu juga sering mengunjunginya, pulang ke rumah dan menemani ibunya yang hidup sebatang kara.

Meskipun hidupnya sudah membaik, Hu masih bekerja keras dia sering ke hutan, menebang kayu, menanam sayuran dan beternak ayam.

Dia tetap bekerja karena tak ingin menjadi beban bagi putrinya meski kini mampu menghidupinya.